It’s A Place for Self-Reflection, The World of Words Expressing Limitless Thoughts, Imagination, and Emotions

Minggu, 27 November 2011

Puisi Much. Khoiri: DURGA GUGAT

















Durga Gugat













Sudah terpahat di setiap jidat dan dada manusia


dan setiap garis tangan mereka sejak kanak-kanak:

aku adalah pemegang berlaksa-laksa angkara


dan perampok jiwa dari hijau dedaunan dan sejuk embun…








Mengapa kaubiarkan kupahatkan angkara di setiap jidat dan dada manusia  
dan setiap garis tangan mereka sejak kanak-kanak?

Mengapa tidak kaucegah kupegang dan kukobarkan berlaksa angkara
dan menjadi perampok jiwa dari hijau dedaunan dan sejuk embun?








Aku adalah korbanmu. Apakah engkau masih berdalih itu garis suratan
yang mustahil kauubah, padahal kau bukan kerbau yang dicocok hidungnya?
Engkau adalah mahadewa, namun mengapa kau sebegitu tak berdaya
atas buku garis suratan yang telah kalian ciptakan dengan semangat?  








Tidakkah kau juga adalah pengobar bara yang menyala-nyala 
dengan membiarkanku menyulut bara yang menyala-nyala,
padahal engkau adalah mahadewa, yang mestinya sangat berdaya?








Kini jawablah, apakah kau sedang bermain-main kuasa

dengan membeber permainan kata atas perempuan:

aku, hawamu, yang kini sedang gugat di depan lututmu

adakah engkau masih punya nurani dan jiwa????

















Mercure Hotel, Ancol




Jakarta, 8 Juni 2011